Macau - Sejak resmi dibuka hari ini di Macau, China, seluruh operator dan pabrikan teknologi GSM dari Asia bakal beradu pandang soal masa depan telekomunikasi.
Ajang tahunan bertajuk GSMA Asia Mobile Congress ini berlangsung pada 18-20 November 2008 di Hotel The Venetian Macau.
Bisa dipastikan selama tiga hari ini, kongres akan dimanfaatkan untuk pertemuan bisnis antaroperator dan pabrikan di seluruh dunia, khususnya China, Jepang, India, dan Korea.
Sementara, salah satu isu utama yang akan dibahas dalam ajang ini, antara lain mengenai peluang dalam mobile internet dan mobile broadband.
Seperti dilaporkan reporter detikINET, Dadan Kuswaraharja dari Macau, Selasa (18/11/2008), organisasi GSMA meminta adanya penerapan secara penuh sistem Near Field Communication (NFC) termasuk interface Single Wire Protocol.
Hal ini untuk memastikan pengguna telepon bergerak dapat memeroleh layanan maksimal dari setiap uang yang dibayarkan untuk penggunaan jasa selulernya.
Dewan GSMA dalam pertemuan hari ini juga mendukung adanya standar antara Universal Integrated Circuit Card (UICC atau SIM Card) dan NFC chipset dalam masing-masing handset.
Dengan teknologi ini, pengguna ponsel dapat secara aman dan mudah membeli barang dan jasa di toko-toko, restoran dan bahkan di stasiun kereta.
"Tak ada keraguan lagi, bahwa ada permintaan besar untuk jasa pelayanan transaksi mobile. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa mobile payment services akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dari segi biaya," ujar CEO GSMA Rob Conway dalam pertemuan tersebut.
Dengan melakukan penerapan teknologi tersebut secara luas, maka industri telekomunikasi dipercaya akan turut meningkatkan kegiatan perekonomian.